Sunday, June 19, 2016

Kisah Mengharukan Hafidz Muadz: "Buta Mataku Tidak Menjadikan Buta Hatiku"

Hafidz Muadz

Menjadi suatu kebanggaan hidup, bila kita tidak hanya bisa sekedar mampu membaca Al Quran, tetapi juga mampu menghafal dan mengamalkannya dengan baik, karena sudah tentu dengan mengamalkan Al Quran dengan baik sudah menjadi jaminan bahwa hidup kita berada di jalur yang benar.

Banyak hadits Rasulullah Saw tentang keutamaan untuk menghafal Al Qur’an , salah satunya Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Sawbersabda:  “Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan”  (HR. Tirmidzi, hadits hasan {2916}, Inu Khuzaimah, Al Hakim, ia menilainya hadits shahih).

Jauh dari tanah Mesir seorang anak yang bernama Muadz dengan keterbatasan fisiknya berjuang keras untuk menjadi  menghafal Al Quran  , bocah luar biasa yang saat menginjak 4 tahun sudah kehilangan penglihatan nya, dan sejak itulah tekad untuk menjadi penghafalal Al Quran semakin besar, dalam perjalannya menghafal Al Quran, Muadz harus menghadapai tantangan yang sangat berat, salah satu nya dia harus menempuh perjalanan yang sangat jauh kurang lebih 1 jam perjalanan yang harus ditempuh dari rumahnya dengan menggunakan sepeda motor yang ditemani ayah nya tercinta, demi untuk belajar Al Quran kepada Syaikh gurunya. Tiga kali dalam semingu Muadz belajar untuk belajar menghafal Al Quran di sang guru, dengan hanya 1 ayat hafalan sehari . Dalam belajar menghafal Al Quran ini Muadz mengaku belajar sangat ketat, dengan segala tantangan nya itu Muadz  menjalani nya dengan penuh semangat dan ikhlas .

Dirumahnya pun  Muadz selalu tekun untuk menghafal Al Quran, baik dengan mendengarkan lantunan dari CD atau dengan membaca Al Quran dengan huruf Braile, setelah beberapa tahun berjuang untuk mengahafal Al Quran, akhirnya Muadz pada usia nya yang ke 11 tahun, telah dapat menghafal Al quran secara keseluruhan.

Hafidz Muadz

Yang sangat mengharukan, Muadz dalam setiap doa yang dipanjatkannya, dia tidak pernah meminta kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatannya…”, bagi Muadz kekurangan fisik yang dimilikinya berupa kebutaan, merupakan karunia yang besar dari Allah, yang harus di syukuri, dan dengan kebutaan nya Muadz berharap akan meringankan Hisab nya nanti di hari akhir. Muadz mengatakan :” Jika saya diberi penghilatan kembali oleh Allah tentunya kelak Allah akan menanyakan pertanggungjawaban atas  nikmat penglihatan saya, apa yang telah engkau lakukan dengan penglihatanmu? Saya tidak menjadi rendah diri dengan kebu taan yang saya alami. Saya hanya berdoa semoga Allah meringankan perhitungan-Nya untuk saya pada hari kiamat kelak,”
 Atas penyataan nya itu banyak orang yang terharu , dan meneteskan air mata, mulia sekali hati anak ini. Sementara banyak sekali kaum muslim yang mampu melihat namun bermalas-malasan dalam membaca Al-Quran. Malah atas nikmat penglihatan itu tidak sedikit di pergunakan untuk hal – hal maksiat, Ya Allah, bagaimana alasan mereka besok (di hadapan-Mu)?

Muadz juga mengatakan bahwa kerasnya menghafal Al Quran , terinspirasi dari kaidah Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah Rahimahullah. “Kaidah imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang mengatakan “Allah tidak menutup atas hamba-Nya satu pintu dengan hikmah, kecuali Allah akan membukakan baginya dua pintu dengan rahmat-Nya,’” katanya.

Meski Kehilangan penglihatan sejak umur  4 tahun, Muadz tidak pernah mengeluh kepada Allah.  Senantiasa Ikhlas menerima takdir-Nya.

“Alhamdulillah, saya tidak iri kepada kawan-kawan meski sejak kecil saya sudah tidak bisa melihat. Ini semua adalah qadha’ dan qadar Allah,” katanya.

Subhanallah, dengan matanya yang buta tidak menjadikan mata hatinya buta, tidak seperti orang yang kufur nikmat diberikan penglihatan yang baik tetapi mempunyai hati yang buta, tidak pernah digunakan di jalan Allah

Dalam sebuah hadits Qudsi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
Allah berfirman, “Jika Aku menguji hamba-Ku dengan menghilangkan penglihatan kedua matanya lalu ia bersabar, niscaya Aku akan menggantikan penglihatan kedua matanya dengan surga.” (HR. Bukhari no. 5653, Tirmidzi no. 2932, Ahmad no. 7597, Ad-Darimi no. 2795 dan Ibnu Hibban no. 2932).

Atas perjuangan Muadz dengan keterbatasan fisik nya yang mengalami kebutaan sejak kecil, dengan luar biasa bisa mengahafal 30 Juz Al Quran.

Semoga dengan kisah Muadz ini bisa menjadi inspirasi bagi kita  ……Terima kasih

Share this

0 Comment to "Kisah Mengharukan Hafidz Muadz: "Buta Mataku Tidak Menjadikan Buta Hatiku""

Post a Comment

Kamu komentar yah? Pasti orang KECE yah?? :D